Sign up
Log in
Top Losers Juni: Deretan Saham Ini Bikin Boncos
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel – Lima saham menjadi penghuni top losers sepanjang Juni usai jatuh belasan hingga hampir 30 persen. Penurunan tajam saham-saham tersebut jauh lebih buruk dibandingkan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan ini.

Saham emiten studio perfilman PT MD Entertainment Tbk (FILM) menduduki peringkat pertama top losers, anjlok 28,46 persen selama Juni.

Di bawah FILM, saham energi PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) merosot 22,31 persen selama bulan ini.

Demikian pula, saham pertambangan PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) tergelincir 19,76 persen.

Dalam siaran pers pada Jumat (26/6/2025), DOID mencatat rugi bersih USD70 juta pada kuartal I-2025, melebar dari rugi USD19 juta pada periode sama tahun lalu. Pelemahan ini disebabkan cuaca ekstrem dan insiden keselamatan pihak ketiga yang mengganggu operasional di tambang Indonesia dan Australia.

Volume pengupasan lapisan tanah turun 26 persen (YoY) menjadi 101 juta BCM, sementara produksi batu bara turun 17 persen menjadi 18 juta ton. Pendapatan DOID terkoreksi 17 persen ke USD352 juta. EBITDA merosot 82 persen menjadi USD14 juta akibat beban tetap selama masa ramp-up di sejumlah proyek.

“Kinerja Grup pada kuartal pertama 2025 dipengaruhi oleh tantangan operasional besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dan berada di luar kendali kami. Kami menghadapi tantangan ini dengan respons yang cepat dan tegas di Indonesia, Australia, dan Amerika Serikat, melalui penerapan kebijakan alokasi modal yang lebih disiplin, implementasi program efisiensi di seluruh grup, serta percepatan peningkatan produktivitas di area-area kunci,” kata Direktur BUMA International Group, Iwan Fuad Salim.

Iwan menambahkan, “Berkat langkah-langkah tersebut, Grup mencatatkan perbaikan kinerja di kuartal kedua, menempatkan kami kembali ke jalur yang tepat. Kami tetap yakin akan kemampuan kami untuk memulihkan momentum dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.”

Biaya tunai DOID turun 7 persen secara konsolidasi, dan likuiditas tetap kuat dengan kas USD231 juta. Grup juga menerbitkan Sukuk Ijarah senilai Rp2 triliun dan memperkuat pembiayaan lewat fasilitas sindikasi USD250 juta dari BNI, Mandiri, dan BCA.

Manajemen optimistis pemulihan akan terus berlanjut, ditopang peningkatan produktivitas dan operasional proyek baru seperti PT Persada Kapuas Prima (PKP) serta perpanjangan kontrak dua tahun di tambang Goonyella, Australia.

Selain tiga nama di atas, saham emiten tambang PT PAM Mineral Tbk (NICL) dan emiten produsen handformer global PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) masing-masing ambles 19,31 persen dan 17,28 persen.

Sementara itu, IHSG merosot 4,05 persen selama Juni, ditutup di level 6.897,40 pada Kamis (26/6/2025). (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.