Pasardana.id - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan di Gedung Bakrie Tower, lantai 30 di Jakarta Selatan, dari jam 14.43 WIB sampai jam 15.37 WIB berhasil mencapai kuorum kehadiran sebesar 80,44% dari seluruh pemegang saham Perusahaan.
Setiap agenda dalam RUPS tersebut telah mendapat persetujuan dari mayoritas pemegang saham yang hadir, termasuk kinerja keuangan Perusahaan di tahun 2024.
Melansir siaran pers Perseroan, Kamis (26/6) disebutkan, berdasarkan laporan keuangan periode 2024, EMP menunjukan kinerja FY 2024 yang semakin membaik dari FY 2023.
Produksi minyak terus menunjukan pertumbuhan yang stabil.
Adapun harga jual minyak dan gas tetap konsisten masingmasing di atas US$79 dan US$6,5.
Oleh karenanya, EMP berhasil membukukan kenaikan Penjualan Bersih, EBITDA, dan Laba Bersih masing-masing sebesar 11%, 5%, dan 10% dari FY 2023 ke FY 2024.
Secara keseluruhan Perusahaan membukukan penjualan bersih sebesar US$467 juta, EBITDA sebesar US$278 juta dan Laba Bersih sebesar US$75 juta untuk periode yang berakhir 31 Desember 2024.
Diketahui, selain mengembangkan bisnisnya secara organik melalui aset-asetnya saat ini, EMP juga melakukan beberapa akuisisi atas aset-aset migas yang sudah berproduksi di tahun 2024.
EMP mengakuisisi beberapa blok migas yang telah berproduksi seperti blok minyak Siak & Kampar di Riau, dan blok gas Sengkang di Sulawesi Selatan.
Hasil dari RUPS Luar Biasa
EMP juga menyampaikan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB) yang diselenggarakan di tempat yang sama.
Perusahaan menyampaikan bahwa agenda untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau Private Placement dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.482.123.025 saham atau 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor pada Perseroan dan melakukan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan perubahan struktur permodalan dalam rangka PMTHMETD telah disetujui oleh mayoritas pemegang saham.
“Dana hasil dari PMTHMETD ini akan digunakan untuk mendanai keperluan belanja modal dan modal kerja blok minyak KKS Malacca Strait di Riau, Sumatera, di mana sebesar 70% akan dialokasikan untuk kegiatan pemboran, dan 30% untuk modal kerja yang mencakup pembiayaan pengadaan barang dan jasa selain yang terkait langsung dengan kegiatan pemboran,” sebut pernyataan Perseroan yang ditandatangani Syailendra S. Bakrie selaku Direktur Utama & CEO ENRG dan Edoardus Ardianto selaku Wakil Direktur Utama & CFO ENRG.