IDXChannel - Ketidakpastian global dan gejolak geopolitik belum menyurutkan prospek saham energi. Analis menilai sejumlah emiten migas hingga batu bara masih memiliki fundamental kuat, sehingga layak dicermati investor yang mencari pijakan di tengah pasar yang belum stabil.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai sejumlah saham energi masih layak dicermati, terutama di tengah ketidakpastian global. Menurutnya, beberapa emiten energi kini memiliki fondasi yang cukup solid.
“Saat ini beberapa saham migas [dan energi secara umum] memiliki landasan fundamental yang cukup kuat,” ujarnya, Rabu (25/6/2025). Ia menyebut nama-nama seperti BUMI dan AADI yang berpotensi membagikan dividen besar. “Khusus BUMI, jika terjadi kuasi reorganisasi,” imbuh Michael.
Ia juga menyoroti prospek MEDC dan AMMN sebagai penopang sentimen positif sektor ini. “MEDC memiliki target produksi migas kisaran 145–150 barel setara minyak per hari (MBOEPD) serta produksi AMMN di Batu Hijau fase 8, bisa dijadikan landasan bagi investor,” kata Michael.
Di tengah ketegangan geopolitik dan volatilitas pasar, ia menyarankan agar investor fokus pada kekuatan internal emiten. “Ketika terjadi ketidakpastian di luar, maka yang harus investor cari adalah landasan yang kuat. Salah satunya dari internal perusahaan itu, baik dari laporan keuangan maupun growth forecasting,” tuturnya.
Terkait konflik di Timur Tengah yang turut memengaruhi pergerakan saham energi, Michael mengakui sulit memprediksi arah perkembangan.
“Sulit untuk menerka konflik yang terjadi di Timur Tengah,” ujarnya. Meski saat ini ada kesepakatan gencatan senjata selama 12 hari, ia mencatat bahwa masih ada keraguan atas stabilitas kawasan tersebut.
Menurutnya, volatilitas harga minyak adalah hal yang wajar dalam situasi seperti ini. “Anjloknya harga minyak mentah adalah hal yang lumrah karena volatilitas di tengah ketegangan,” katanya.
Namun, ia menilai ada potensi perubahan arah tren. “Kita bisa menjustifikasi pergerakan ini jika telah terjadi tren yang jelas—yang saat ini masih terlihat usaha pembalikan arah ke uptrend dari harga minyak,” demikian Michael menutup analisisnya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.