IDXChannel - PT Danantara Asset Management (Persero) (DAM) menyuntikkan modal berupa pinjaman pemegang saham (shareholder loan) senilai Rp6,65 triliun atau setara dengan USD405 juta kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
COO Danantara Indonesia, Dony Oskaria menjelaskan, suntikan modal ini akan digunakan untuk mendanai kebutuhan maintenance, repair and overhaul (MRO), yang merupakan bagian dari total dukungan pendanaan awal ke Garuda Indonesia dengan total USD1 miliar.
Adapun kolaborasi fase awal ini difokuskan pada perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group, baik untuk Garuda Indonesia sebagai ful service carrier (FSC) maupun Citilink sebagai low cost carier (LCC).
Selanjutnya, dukungan pembiayaan tersebut akan dikuti oleh berbagai langkah yang berfokus pada optimalisasi kinerja operasional dan keuangan guna mendukung transformasi bisnis jangka panjang menjadi maskapai penerbangan yang berkelanjutan.
"Penyaluran dana ini adalah bentuk nyata dari mandat transformasi yang kami emban, dengan pendekatan yang profesional, terukur, dan mengedepankan prinsip tata kelola yang baik. Kami bukan sekadar memberikan pendanaan, namun kami hadir sebagai pemegang saham dengan mandat yang jelas dan pendekatan institusional," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani menambahkan, langkah ini merupakan kelanjutan dari proses restrukturisasi yang telah dijalankan Garuda Indonesia di 2022, sekaligus menandai dimulainya fase baru transformasi Garuda Indonesia untuk menjadi maskapai yang sehat, kompetitif, dan berkelas dunia.
"Dengan dukungan Danantara Indonesia, Garuda Indonesia memproyeksikan penguatan kapabilitas operasional melalui optimalisasi bisnis dan kinerja, sehingga dapat mengokohkan posisi Garuda Indonesia sebagai maskapai kelas dunia," sambung Wamildan.
Menurut dia, pendanaan tersebut dilakukan guna menjaga keberlangsungan operasional dan kualitas layanan Garuda Iindonesia dan Citilink, bersamaan dengan persiapan fondasi transformasi jangka panjang oleh Danantara Indonesia dan Garuda Indonesia Group, yang diharapkan memberikan dampak positif terhadap pemulihan kinerja, kepercayaan pasar, dan daya saing Garuda Indonesia secara menyeluruh, termasuk melalui integrasi teknologi untuk mendorong efisiensi dan produktivitas operasional.
Mantan Bos Lion Group itu menambahkan bahwa, keberhasilan penyehatan kinerja tidak hanya bergantung pada dukungan finansial semata, namun juga pada komitmen perusahaan yang didukung oleh berbagai pihak untuk menata ulang strategi operasional dan bisnis secara menyeluruh.
"Inisiatif ini sejalan dengan strategi nasional untuk memperkuat konektivitas domestik dan internasional, mendukung pertumbuhan pariwisata, serta memperkokoh posisi Indonesia sebagai pusat penerbangan regional di kawasan Asia Tenggara," kata dia.
(Febrina Ratna Iskana)