IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi pergerakan empat saham sekaligus pada Senin (16/6/2025) awal pekan imbas terjadinya pergerakan harga di luar kebiasaan.
Empat emiten yang masuk daftar Unusual Market Activity (UMA) tersebut adalah PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dan PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA).
"Bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham CBRE, ASBI, KRAS dan JAWA sehubungan dengan terjadinya UMA," tulis pengumuman Bursa, Senin(16/6/2025).
Berdasarkan data Bursa, saham CBRE terbang 207,14 persen dalam satu bulan dan menguat rata-rata 9 persen sejak 22 Mei lalu. Pada Jumat (13/6/2025), saham CBRE naik 8,86 persen ke harga Rp86.
CBRE merupakan penghuni papan penghuni Papan Pemantauan Khusus Full Call Auction (PPK FCA) dengan notasi X. Di mana saham tersebut telah disuspensi lebih dari satu hari Bursa berturut-turut.
Saham ASBI juga menguat selama tiga hari beruntun sejak 11 Juni lalu. Saham tersebut melesat 23,42 persen ke harga Rp585 pada perdagangan Jumat (13/6/2025) akhir pekan lalu. Dalam sepekan, saham ASBI sudah menguat 37,56 persen dan tumbuh 36,26 persen dalam satu bulan.
Saham KRAS terpantau naik selama dua hari pada 12-13 Juni dengan kenaikan masing- masing 34,56 persen dan 18,03 persen setelah sebelumnya berada di zona merah. Dalam sepekan, KRAS mengakumulasi penguatan saham 52,52 persen dan tumbuh 63,08 persen dalam satu bulan.
Saham JAWA juga melesat 35 persen ke harga Rp189 hingga menembus auto reject atas (ARA) pada Jumat (13/6/2025). Penguatan tersebut berlanjut di awal pekan Senin (16/6/2025) dengan mencetak kenaikan 13,23 persen ke harga Rp13,23 persen. Dengan demikian, saham tersebut tumbuh 59,09 persen dalam sepekan dan terbang 100 persen dalam satu bulan.
Bursa menjelaskan, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Namun demikian, investor diminta tetap mencermati berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
(DESI ANGRIANI)