Sign up
Log in
Saham Emiten Minyak Berpesta, ENRG Terbang 21 Persen
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel – Saham emiten produsen minyak dan gas (migas) menguat signifikan di tengah lonjakan komoditas energi acuannya di pasar global seiring meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.58 WIB, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) melejit 21,17 persen ke level Rp332 per unit.

Kabar teranyar, ENRG akan menerbitkan 2,48 miliar saham baru lewat skema private placement, setara 10 persen dari total saham beredar. Aksi ini ditujukan untuk memperkuat kinerja anak usahanya di sektor migas, PT Imbang Tata Alam.

Sekitar 70 persen dana hasil private placement akan digunakan untuk mendanai kegiatan pemboran di Blok Malacca Strait, di mana Imbang Tata Alam menjadi operator dan pemilik penuh partisipasi interes. Sementara 30 persen sisanya akan digunakan sebagai modal kerja tambahan, termasuk untuk pengadaan barang dan jasa di luar aktivitas pengeboran.

Saham PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) juga meningkat 10,13 persen, bersama PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang naik tajam 8,21 persen.

Saham PT Wintermas Offshore Marine Tbk (WINS) juga terapresiasi 6,03 persen, PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) mendaki 5,75 persen, PT Elnusa Tbk (ELSA) 4,90 persen.

Demikian pula, saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) naik 3,19 persen dan anaknya PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) menghijau 4,26 persen.

Harga minyak mentah WTI naik ke USD74,1 per barel pada Senin, memperpanjang reli untuk hari kedua berturut-turut setelah Israel dan Iran saling melancarkan serangan akhir pekan lalu. Ketegangan yang meningkat memicu kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak dari Timur Tengah.

Mengutip Trading Economics, Israel dilaporkan menyerang ladang gas raksasa South Pars di Teluk Persia, yang menyebabkan salah satu platform produksi harus ditutup. Serangan ini menyusul rentetan serangan udara terhadap fasilitas nuklir dan tokoh militer Iran pada pekan sebelumnya.

Pada Jumat pekan lalu, harga minyak melonjak 7 persen saat penutupan, bahkan sempat melesat lebih dari 13 persen secara intraday ke level tertinggi sejak Januari, di tengah kekhawatiran bahwa konflik dapat meluas dan mengganggu kawasan kunci produsen minyak.

Menambah kegelisahan pasar, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa ia akan menetapkan tarif baru bagi mitra dagang dalam beberapa pekan ke depan. Sementara itu, rincian kesepakatan kerangka kerja antara AS dan China masih belum jelas. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.