IDXChannel – Saham emiten tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menguat signifikan selama sepekan di tengah sentimen positif harga emas di pasar global dan aksi beli oleh investor asing.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham BRMS melejit 18,75 persen sepekan, ditutup di level Rp494 per unit pada Jumat (13/6/2025).
Saham emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie dan Grup Salim tersebut membukukan beli bersih (net buy) asing terbesar pekan ini, yakni mencapai Rp737,68 miliar di pasar reguler.
Secara teknikal, saham BRMS saat ini mendekati resistance terdekat di Rp500–Rp510. Jika level ini berhasil ditembus, potensi kenaikan berlanjut menuju Rp550. Sementara itu, level support terdekat berada di Rp460-Rp450, dengan support kunci berada di area Rp360–Rp370, yang sebelumnya menjadi zona konsolidasi utama.
Kabar teranyar, BRMS telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman senilai Rp2 triliun dengan konsorsium PT Bank Mega Tbk (MEGA).
Presiden Direktur dan CEO BRMS Agus Projosasmito mengatakan fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk melunasi pinjaman eksisting BRMS dengan total sekitar USD75 juta atau sekitar Rp1,23 triliun.
Sementara sisa pinjaman, yaitu senilai USD46 juta atau sekitar Rp759 miliar akan dialokasikan untuk membiayai pembangunan proyek tambang emas bawah tanah di Palu, dan kegiatan pengeboran eksplorasi di Gorontalo.
“Fasilitas pinjaman ini dibutuhkan sebagian untuk pengembangan proyek tambang emas bawah tanah kami di Palu. Kami berharap proyek ini dapat mulai berproduksi dengan kadar emas yang lebih tinggi pada tahun 2027,” kata Agus di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Total pinjaman BRMS di sektor perbankan meliputi utang sebesar USD26 juta dari PT Bank BNI (Persero) Tbk (BBNI), USD28 juta dari PT Bank Permata Tbk (BNLI), serta USD21 juta dari PT Bank Mega Tbk (MEGA). (Aldo Fernando)