Sign up
Log in
Saham Garuda (GIAA) Kena Cap UMA Usai Harganya Naik 100 Persen
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan status Unusual Market Activity (UMA) atas saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). 

Harga saham maskapai BUMN itu terus melesat meski berada dalam papan pemantauan khusus. Kenaikan saham ini ditengarai akibat kabar Danantara Indonesia yang akan melakukan suntikan modal kepada Garuda.

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono menyebut, Bursa tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham GIAA. BEI melihat telah terjadi kenaikan harga di luar kebiasaan pada saham GIAA.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham GIAA, tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," katanya lewat pengumuman, Jumat (13/6/2025).

Meski status UMA tak otomatis melanggar aturan, Yulianto berharap pelaku pasar terus mencermati kondisi fundamental perusahaan dan keterbukaan informasi yang disediakan BEI. Investor perlu mengkaji kinerja perusahaan sekaligus aksi korporasi jika ada apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

"Investor diharapkan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," ujarnya.

Pada penutupan perdagangan kemarin, saham GIAA menyentuh batas auto reject atas (ARA) usai menguat 10 persen ke Rp80. 

Berdasarkan catatan IDX Channel, harga saham Garuda terus menguat sejak kabar Danantara memberikan suntikan modal kepada maskapai full-service tersebut. Dalam sebulan terakhir, harganya melesat lebih dari 100 persen.

Dari sisi kinerja keuangan, Garuda rugi Rp1,15 triliun pada 2024. Pada kuartal I-2025, kerugiannya bahkan mencapai Rp1,25 triliun, lebih besar dari kerugian setahun penuh pada 2024.

Sementara ekuitas Garuda hingga 31 Maret 2025 negatif Rp23 triliun. Sementara utangnya menembus Rp62 triliun.

(Rahmat Fiansyah)

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.