IDXChannel – Beberapa saham emiten yang terafiliasi dengan Grup Bakrie mendapatkan momentum positif belakangan ini di tengah sejumlah sentimen positif.
Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melesat 8,33 persen ke Rp143 per unit pada Kamis (12/6/2025) pukul 10.50 WIB. Dalam sepekan, saham ini tumbuh 15,45 persen dan dalam sebulan mendaki 21,37 persen.
Saham anak usaha BUMI, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terkerek 2,07 persen. Saham BRMS melejit 18,27 persen dalam sepekan terakhir.
Kemudian, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) terapresiasi 4,88 persen. Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) terkoreksi 0,99 persen usai menguat 5,21 persen pada Rabu (11/6).
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menjelaskan bahwa saham-saham milik Grup Bakrie tengah menjadi perhatian karena adanya sejumlah agenda korporasi yang dinilai signifikan.
“Diketahui, saham Bakrie memiliki agenda penting yang akan dilakukan pada tahun ini. Dimulai dari DEWA yang akan melakukan konversi convertible bonds ke dalam equity. Jumlah obligasi yang dimiliki DEWA yang akan dikonversi nilainya cukup besar, melebihi market cap DEWA itu sendiri,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).
Ia juga menyoroti perkembangan penting dari emiten batu bara milik Grup Bakrie.
“Sementara BUMI, dari RUPS kemarin telah dicapai kesepakatan bersama oleh investor dan management terkait kuasi reorganisasi, yang berarti ini akan mengurangi beban rugi, refinance debt [restrukturisasi utang], dan bukan tidak mungkin bagi BUMI selanjutnya bisa membagikan deviden,” katanya.
Dari sisi teknikal, Michael mencermati pergerakan grafik harga saham BUMI dan DEWA yang menunjukkan pola penguatan.
“BUMI breakout dengan pola inverted head and shoulders, resistance 150, support di 128. Target di 175,” tutur Michael.
Sementara itu, potensi penguatan juga terlihat pada DEWA.
“DEWA memiliki target kenaikan di 200 untuk pola sideways weekly. Namun, jika kita tarik lebih jauh kebelakang, pola sideways ini masih merupakan bagian dari continuous pattern yearly DEWA yang membuat chart pattern bullish flag dengan target di 250,” demikian Michael menutup analisisnya. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.