IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dikabarkan meminta dana tambahan untuk pembelian 15 unit pesawat baru kepada BPI Danantara
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani mengatakan, permintaan Garuda tersebut masih dalam proses evaluasi di tingkat holding Danantara.
“Ya itu di bagian holding sedang mengevaluasi,” kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Rodan menjelaskan, evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap Garuda tapi juga seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah koordinasi Danantara.
“Bukan hanya Garuda, kita mengevaluasi semua BUMN yang ada. Bagaimana meningkatkan dan mengoptimalisasi aset yang ada,” tutur dia.
Diberitakan sebelumnya, Garuda tengah menjajaki kesepakatan dengan Danantara terkait rencana suntikan dana sekitar USD500 juta atau setara dengan Rp8,15 triliun (asumsi kurs Rp16.292 per USD).
Sebagian dana itu direncanakan untuk mendukung Citilink, anak usaha Garuda di segmen maskapai berbiaya rendah. Dana ini akan membantu Citilink mengoperasikan kembali lebih dari selusin pesawatnya yang kini masih parkir atau di-grounded.
Adapun GIAA mencatatkan rugi bersih sebesar USD69,77 juta atau Rp1,15 triliun sepanjang 2024. Ini berbalik dari laba tahun 2023 yang sebesar USD250 juta.
Kerugian perseroan disebabkan oleh beban usaha yang mengalami naik sebesar 18,32 persen disebabkan peningkatan beban pemeliharaan dan perbaikan pesawat. Di mana terdapat beberapa pesawat yang memasuki jadwal perawatan besar (overhaul).
(DESI ANGRIANI)