Sign up
Log in
Strategi Singaraja Putra (SINI) Kejar Target Pendapatan Rp1,8 Triliun di 2025
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel - PT Singaraja Putra Tbk (SINI) menargetkan pendapatan sebesar Rp1,8 triliun sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada 2025. 

Manajemen SINI mengatakan proyeksi pendapatan tersebut didukung dengan memacu produk tambang batu bara yang dijalankan melalui entitas anak tidak langsung.  Selain itu, kontribusi dari bisnis akomodasi dan kayu tetap dijaga agar menambah stabilitas arus pendapatan.

"Target RKAP kami di 2025 meliputi pendapatan Rp1,8 triliun, laba kotor Rp295,20 miliar, dan laba bersih Rp113,95 miliar," tulis manajemen dalam materi paparan publik, Sabtu (7/6/2025).

Untuk mencapai target tersebut, SINI mengandalkan penguatan operasional anak usaha di sektor tambang, seperti PT Pasir Bara Prima dan PT Persada Kapuas Prima. 

Kedua anak usaha tersebut telah menjalin kerja sama strategis dengan kontraktor besar seperti PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA).

Selain itu, pada tahun ini SINI juga menganggarkan belanja modal sekitar Rp50 miliar, yang sebagian besar dialokasikan untuk operasional tambang agar dapat segera berproduksi.

Manajemen menyampaikan langkah ekspansi tersebut dilakukan di tengah tantangan perekonomian global yang masih dibayangi ketidakpastian.

“Mulai dari ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik, perlambatan ekonomi sejumlah negara, tingginya inflasi sejumlah negara, tekanan pasar keuangan global, perubahan iklim, hingga disrupsi rantai pasok,” ujar manajemen.

Di luar bisnis pertambangan, SINI juga mempertahankan portofolio usaha di bidang akomodasi hotel, dan bisnis kayu melalui PT Interkayu Nusantara.

Hingga akhir 2024, SINI mencatatkan total pendapatan usaha senilai Rp435,14 miliar, yang didominasi oleh penjualan kayu. Dari sisi bottomline, SINI masih rugi Rp30,9 miliar, dengan rugi per saham mencapai Rp64,37 per saham.

(Rahmat Fiansyah)

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.