Sign up
Log in
Saham Emiten Emas Dilanda Profit Taking, PSAB Jatuh 9 Persen
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel – Saham emiten produsen emas cenderung turun pada Kamis (5/6/2025), seiring aksi ambil untung (profit taking) setelah melesat belakangan ini.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) tumbang 9,63 persen ke level Rp488 per unit seiring mendapatkan tanda unusual market activity (UMA) dari otoritas usai mencatat kenaikan harga di luar kebiasaan.

Sebelumnya, PSAB menguat 3 hari beruntun, dengan dua di antaranya menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 25 persen. Dalam sepekan, saham emiten milik Jimmy Budiarto ini terbang 55,77 persen.

Selain PSAB, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga merosot 2,23 persen, diikuti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang minus 1,97 persen.

Demikian pula, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berkurang 0,50 persen dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) terdepresiasi 1,48 persen.

Berbeda, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) stagnan dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) tumbuh 5,05 persen.

Harga emas naik pada Rabu (4/6/2025), didukung oleh pelemahan dolar dan data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah, di tengah kecemasan investor terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik yang kian besar.

Harga emas spot (XAU/USD) naik 0,57 persen menjadi USD3.372,45 per troy ons, setelah sebelumnya sempat menguat hingga 1 persen.

Indeks dolar AS (DXY) turun 0,5 persen, membuat emas menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun turun tipis.

Trader logam independen, Tai Wong, menjelaskan, “Sektor jasa AS – dua pertiga dari ekonomi – mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam setahun, sehingga mendorong emas naik satu persen, setelah sebelumnya emas cenderung mengabaikan laporan ketenagakerjaan ADP yang lemah meskipun biasanya fluktuatif.”

“Penutupan kembali di atas USD3.400 akan membuka jalan bagi emas untuk mencetak rekor tertinggi baru,” ujarnya.

Institute for Supply Management menyebutkan indeks pembelian manajer (PMI) non-manufaktur AS turun menjadi 49,9 bulan lalu, level terendah sejak Juni 2024. Sementara itu, data ADP menunjukkan perusahaan swasta AS menambah jumlah pekerja terendah dalam lebih dari dua tahun.

Ahli strategi pasar senior di RJO Futures, Daniel Pavilonis, mengatakan, “Ada ketidakpastian geopolitik yang besar, seperti konflik Rusia-Ukraina, Iran, Suriah, dan China, yang membuat orang beralih ke emas. Dan meskipun para trader mungkin tidak mengharapkan emas naik secepat itu, masih banyak ruang untuk kenaikan.”

Presiden AS Donald Trump juga berkomentar, Presiden China Xi Jinping adalah sosok yang keras dan sangat sulit untuk diajak bernegosiasi, hanya beberapa hari setelah menuduh Beijing melanggar kesepakatan untuk menurunkan tarif.

Selain itu, Washington menggandakan tarif baja dan aluminium serta mendesak mitra dagang untuk mengajukan penawaran terbaik guna menghindari kenaikan bea impor lainnya.

Fokus pasar kini tertuju pada laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat sebagai petunjuk arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) selanjutnya.

Emas, sebagai aset lindung nilai di masa ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.