Sign up
Log in
Saham Emiten Emas Berpesta, PSAB Terbang 85 Persen Sepekan
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel – Saham produsen emas kembali melanjutkan kenaikan pada Rabu (4/6/2025) pagi, menjaga momentum positif belakangan ini seiring penguatan logam mulia di pasar global.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.46 WIB, saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) melejit 19,34 persen ke level Rp580 per unit, membukukan reli 3 hari beruntun.

Dalam sepekan, saham PSAB melonjak 85,90 persen dan dalam sebulan terbang 97,28 persen.

Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga mendaki 5,8 persen, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terkerek 5,18 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meningkat 5,36 persen.

Selain itu, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) tumbuh 4,00 persen, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) naik 3,25 persen, dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) 2,99 persen.

Harga emas spot (XAU/USD) menguat 0,37 persen ke level USD3.365 per troy ons pada Rabu pagi, pukul 09.44 WIB menghapus sebagian pelemahan yang terjadi pada hari sebelumnya karena meningkatnya risiko geopolitik dan ekonomi yang memperkuat daya tarik aset safe haven ini.

Pada Selasa, dilansir dari Trading Economics, OECD memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global, menyebut tekanan yang meningkat pada ekonomi Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan perdagangan yang semakin memanas.

Tekanan ini semakin diperburuk oleh lemahnya data pesanan pabrik AS, meski terbantu oleh tanda-tanda ketahanan pasar tenaga kerja.

Sementara itu, tarif Presiden AS Donald Trump atas baja dan aluminium resmi berlaku pada Rabu, menambah ketegangan hubungan dagang global.

Hubungan antara Washington dan Beijing juga tetap panas setelah kedua belah pihak saling menuduh melanggar kesepakatan dagang.

Pasar kini menanti kemungkinan pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi yang diperkirakan akan berlangsung akhir pekan ini.

Di ranah geopolitik, pertempuran antara Ukraina dan Rusia berlanjut meski ada pembicaraan damai, sementara seorang diplomat Iran mengindikasikan Teheran diperkirakan menolak proposal AS untuk menyelesaikan sengketa nuklir.

Investor juga mencermati data ketenagakerjaan AS pada Jumat dan serangkaian pidato pejabat Federal Reserve (The Fed) sebagai petunjuk arah kebijakan suku bunga.

Data AS pada Selasa menunjukkan lowongan kerja meningkat pada April, tetapi lonjakan pemutusan kerja mengindikasikan pasar tenaga kerja mulai melambat di tengah kekhawatiran tarif yang kian membayangi.

“Saya percaya The Fed siap memulai pemangkasan suku bunga kembali, meski kemungkinan tidak dilakukan sebelum September. Ini juga menjadi salah satu faktor yang diperkirakan menekan dolar dan mendukung harga emas,” ujar Meger.

Emas, yang dikenal sebagai aset lindung nilai pada masa ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah. Harga emas telah naik sekitar 28 persen sepanjang 2025. (Aldo Fernando)

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.