Sign up
Log in
Uni Eropa Siap Balas Rencana Trump Naikkan Tarif Impor Baja dan Aluminium
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel - Uni Eropa bakal mengambil tindakan balasan atas rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari sebelumnya 25 persen menjadi 50 persen. Langkah tersebut kembali memanaskan sentimen perang dagang.

Juru bicara Komisi Eropa menyesalkan keputusan Trump yang dinilai merusak upaya negosiasi yang sedang berjalan dan menambah ketidakpastian di ekonomi global.

"Langkah AS juga dapat meningkatkan biaya bagi konsumen dan pelaku usaha di kedua sisi Atlantik,” katanya dilansir Investing, Minggu (1/6/2025).

Komisi Eropa menegaskan pihaknya telah menangguhkan tindakan balasan sebelumnya demi membuka ruang dialog. Namun, apabila tidak tercapai solusi bersama, Uni Eropa akan memberlakukan langkah-langkah retaliasi yang telah dikonsultasikan secara menyeluruh.

"Komisi Eropa saat ini tengah menyelesaikan konsultasi internal terkait tindakan balasan. Jika tidak ada solusi yang bisa diterima kedua belah pihak, maka langkah tersebut akan berlaku otomatis pada 14 Juli, atau lebih cepat jika diperlukan," kata juru bicara tersebut.

Sebelumnya Trump mengumumkan kenaikan tarif terhadap produk impor baja saat mengunjungi Pittsburgh, Pennsylvania, dalam rangka mempromosikan akuisisi US Steel oleh Nippon Steel senilai USD14,9 miliar.

Dalam kesempatan itu, ia menegaskan kebijakan tarif ini dimaksudkan untuk melindungi lapangan kerja di sektor baja dalam negeri.

Langkah Trump ini juga memicu kecaman dari mitra dagang lainnya, termasuk Kanada dan Australia. Kamar Dagang Kanada menyebut kebijakan tersebut bertentangan dengan semangat kerja sama ekonomi regional. 

“Ini merusak rantai pasok baja dan aluminium yang efisien dan saling menguntungkan,” ujar Presiden Kamar Dagang Kanada, Candace Laing.

Serikat Pekerja Baja Kanada pun menyebut kebijakan ini sebagai "serangan langsung terhadap industri dan pekerja Kanada". 

Sedianya, AS tercatat sebagai pengimpor baja terbesar dunia di luar Uni Eropa, dengan volume mencapai 26,2 juta ton pada 2024, menurut Departemen Perdagangan AS. 

(Febrina Ratna Iskana)

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.