IDXChannel - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membukukan kinerja cemerlang pada kuartal I-2025 didorong oleh kenaikan harga emas global dan peningkatan volume penjualan.
Perseroan mencatat laba bersih sebesar USD14 juta, melonjak 303,9 persen dibanding tahun lalu (YoY) dan 65,5 persen dibanding kuartal sebelumnya (QoQ). Capaian ini jauh melampaui estimasi internal 33,3 persen maupun konsensus pasar 35,2 persen.
Kenaikan ini tidak lepas dari tren harga emas yang menembus level USD3.000 per oz, serta meningkatnya volume penjualan emas yang mencapai 21,9 ribu ons (koz) atau naik 128,1 persen YoY.
Dari sisi pendapatan, BRMS mencatat USD63 juta atau naik 211,5 persen YoY dan 17,5 persen QoQ. Di mana sekitar USD55 juta dihasilkan dari penjualan emas, terutama dari entitas anak HRTA yang mengalami lonjakan permintaan ritel.
Secara operasional, efisiensi biaya turut menopang kinerja. EBITDA perusahaan meningkat drastis menjadi USD29 juta atau naik 389,8 persen YoY dan 89 persen QoQ, dengan marjin EBITDA mencapai 46,5 persen.
Hal ini didukung oleh marjin kas sebesar USD 1.793,8/oz (+31,6 persen YoY) dan rasio biaya operasional terhadap penjualan yang menurun menjadi 13,5 persen.
Harga emas diperkirakan akan tetap berada pada tren naik sepanjang tahun ini, dengan proyeksi rata-rata mencapai USD 3.221/oz. Kenaikan ini didorong oleh kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global.
Selain itu, permintaan emas tetap solid, terutama dari bank-bank sentral dunia yang diperkirakan akan membeli antara 1.100 hingga 1.200 ton, serta aliran dana masuk ke ETF sebesar USD 25–30 miliar.
Pembelian ritel di negara-negara besar seperti Tiongkok dan India juga diproyeksikan tumbuh sekitar 6-7 persen secara tahunan.
Di sisi lain, pasokan emas global diperkirakan tetap ketat. Produksi tambang hanya akan meningkat tipis sebesar 1,2 persen menjadi 3.660 ton, sementara pasokan dari daur ulang justru berpotensi turun hingga 3 persen.
"Melihat perkembangan positif di kuartal-I, BRMS diproyeksikan dapat mempertahankan momentum kinerjanya hingga akhir tahun. Volume penjualan dore bullion ditargetkan naik dari 75 koz menjadi 93 koz (+54,2 persen YoY) seiring tingginya permintaan emas," tulis riset Samuel Sekuritas pada Kamis (22/5/2025).
Selain itu, proyeksi rata-rata harga emas tahun ini direvisi naik menjadi USD3.221/oz, dari sebelumnya USD2.800/oz atau naik 15 persen. Revisi ini mendorong estimasi kenaikan laba bersih BRMS sebesar 26,5 persen menjadi USD54 juta, dengan estimasi pertumbuhan EPS sebesar 110 persen YoY.
Analisis sensitivitas menunjukkan, setiap kenaikan 1 persen harga emas akan mendorong laba bersih BRMS naik 3,2 persen.
Potensi pertumbuhan jangka panjang juga akan didorong oleh beroperasinya pabrik pengolahan emas milik Gorontalo Minerals pada paruh kedua 2026, serta transisi ke tambang bawah tanah pada 2027 yang akan membuka akses ke bijih dengan kadar lebih tinggi.
Dengan tren harga emas yang positif dan prospek produksi yang meningkat, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy untuk saham BRMS.
"Target harga berbasis penilaian SOTP dinaikkan menjadi Rp550 dari sebelumnya Rp500 mencerminkan potensi kenaikan harga sebesar 50 persen dari posisi saat ini," tulis riset tersebut.
(DESI ANGRIANI)