Sign up
Log in
Berstatus UMA, Empat Saham Ini Diawasi Bursa
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi perdagangan empat saham sekaligus pada Rabu (28/5/2025) lantaran adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar.

Keempat emiten tersebut adalah PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU), PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS), dan PT Martina Berto Tbk (MBTO).

Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi PSAB, INRU, AYLS, MBTO sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity (UMA) atas saham tersebut," tulis pengumuman Bursa, Rabu (28/5/2025).

Usai dilabeli UMA, saham PSAB terpantau turun 1,92 persen ke harga Rp306 atau melanjutkan koreksi dari perdagangan kemarin. Namun, saham tersebut mengakumulasi kenaikan 0,66 persen dalam sepekan, dan tumbuh 3,38 persen dalam satu bulan.

Saham INRU makin unjuk gigi dengan melanjutkan auto reject atas (ARA) sejak awal pekan. INRU melesat 24,80 persen ke harga Rp780 usai mendapat status UMA. Pada 26-27 Mei, saham INRU sama-sama melonjak 24,38 persen dan 25 persen.

Sementara itu, saham AYLS berbalik merah atau turun 9,35 persen ke harga Rp126. Sebelumnya, AYLS menguat dua hari beruntun dengan melesat 34,95 persen hingga ARA pada Selasa (27/5/2025). 

Saham MBTO juga turun tajam 8,93 persen ke harga Rp102 usai masuk daftar UMA bursa. Pada perdagangan Selasa (27/5/2025) kemarin, BMTO melesat 34,94 persen ke harga Rp112 hingga menembus ARA. 

Bursa menjelaskan, pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Namun demikian, investor diminta tetap mencermati  berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

(DESI ANGRIANI)

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.