Sign up
Log in
Catat, Jadwal Pencairan Dividen Cita Mineral (CITA) Rp1,29 Triliun
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel - PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) akan membagikan dividen sebesar Rp1,29 triliun untuk tahun buku 2024. Keputusan ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan yang digelar pekan lalu (16/5/2025).

Nantinya, para pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp328 per saham. Besaran dividen yang dibagikan setara 51,8 persen dari laba bersih CITA tahun 2024 lalu.

“Kami berupaya konsisten untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham perseroan,” kata Direktur CITA Yusak Lumba Pardede dalam Paparan Publik secara daring pada Jumat (16/5/2025) lalu.

Yusak menjelaskan, secara historis CITA konsisten membagikan dividen kepada para pemegang saham. Pada 2019, perseroan menebar dividen sebesar Rp368,31 miliar. Kemudian pada 2020 sebesar Rp360,39 miliar, lalu sebesar Rp217,82 miliar pada 2021, sebesar Rp39,6 miliar pada 2022 dan Rp463,36 miliar pada 2023.

Berikut jadwal pembagian dividen CITA:

1. Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 26 Mei 2025
2. Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 27 Mei 2025.
3. Cum Dividen untuk perdagangan di Pasar Tunai: 28 Mei 2025.
4. Ex Dividen untuk perdagangan di Pasar Tunai: 28 Mei 2025.
5. Recording Date yang berhak atas Dividen: 28 Mei 2025 Pukul 16.00 WIB.
6. Pembayaran Dividen: 19 Juni 2025.

(Dhera Arizona)

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.