Sign up
Log in
Saham NICL Melesat 300 Persen, Manajemen Sebut Efek Laporan Keuangan
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel - Saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) melonjak tajam hingga 300 persen sejak awal 2025. Seiring kenaikan saham, nilai kapitalisasi pasar emiten nikel itu ikut melesat menjadi Rp11,3 triliun.

Kenaikan harga tajam saham NICL menarik perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI). Regulator pasar modal Indonesia itu sempat menetapkan status Unusual Market Activity (UMA) hingga akhirnya melakukan suspensi perdagangan atas saham NICL.

Direktur NICL, Suhartono mengatakan, kenaikan signifikan harga saham perseroan dipengaruhi oleh mekanisme pasar yang tidak bisa diprediksi oleh manajemen.

“Mekanisme pasar saat ini dipicu oleh keterbukaan informasi posisi keuangan dan kinerja NICL kepada publik,” kata Suhartono dalam Paparan Publik Insidentil secara daring, Senin (19/5/2025).

Dalam laporan keuangan interim per Maret 2025, perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga 365,67 persen menjadi Rp543,91 miliar, dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp116,79 miliar. Sejalan dengan itu, laba perseroan juga melonjak tajam dari sebelumnya Rp12,19 miliar menjadi Rp192,85 miliar.

Suhartono menyebut, publikasi terkait dengan laporan posisi keuangan NICL yang disampaikan tepat waktu turut menjadi faktor pendorong kenaikan harga saham perseroan. Pasalnya, fundamental kinerja dan laporan posisi keuangan menjadi dasar bagi investor dalam mengambil keputusan berinvestasi.

“Pembagian dividen rutin oleh perseroan turut mendapat respons positif dari pasar,” imbuh Suhartono.

Di samping itu, dia menyinggung faktor makro ekonomi yang dipengaruhi oleh geopolitik yang sangat dinamis. Salah satunya hubungan dagang antara China dan Amerika Serikat juga disebut sebagai penyebab volatilitas harga saham NICL terjadi.

Menurut Suhartono, optimisme para pelaku pasar juga terkait posisi strategis Indonesia dalam pasar nikel global, dengan menguasai 34 persen cadangan nikel global. Indonesia dinilai memiliki posisi strategis dalam rantai pasok mineral kritis sehingga turut mendorong kenaikan harga saham perseroan.

(Rahmat Fiansyah)

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.