Pasardana.id - menyampaikan beberapa rencana strategis Perseroan untuk tahun-tahun kedepan.
Dalam paparannya di acara Public Expose Tahunan, Kamis (15/5), Direktur Utama INET, Muhammad Arif menjelaskan, bahwa Perseroan telah mendirikan Entitas baru PT Internet Anak Bangsa (IAB).
Anak usaha ini fokus pada kegiatan usaha sebagai kontraktor pembangunan jaringan Fiber To The Home (FTTH) bagi para perusahaan Internet Service Provider (ISP).
Di mana, perseroan menargetkan 1 juta pembangunan homepass baru.
INET melalui entitasnya itu sedang dalam proses mendapatkan proyek penggelaran FTTH yang menargetkan market secara spesifik dengan layanan lebih terjangkau.
Selain pembangunan, project ini akan memberikan recurring income untuk maintenance pada aset yang di bangun.
Adapun target pendapatan dari proyek 1 juta pembangunan FTTH ini mencapai Rp240 miliar dan recurring income dari pemeliharaan per tahun mencapai Rp192 miliar.
“Dengan demikian, proyeksi pendapatan INET dari proyek ini per tahun mencapai Rp432 miliar,” jelas Muhammad Arif, seperti dilansir dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (16/5).
Selain itu, Perseroan melalui anak usaha yakni PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) menjalin kerja sama Indefeasible Right of Use (IRU) dengan, melalui anak perusahaan KETR, PT Jejaring Mitra Persada.
Melalui perjanjian ini, Pusat Fiber Indonesia akan memanfaatkan aset Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang membentang dari Jakarta menuju Singapura yang akan dibangun bersama oleh Triasmitra Group dan .
Saat ini, Perseroan telah memiliki beberapa daftar klien potensial yang akan menjadi pengguna produk layanan terbaru dari Perseroan ini.
Lebih lanjut, juga dijelaskan sehubungan dengan pemberitaan sebelumnya tentang penandatanganan kerjasama INET melalui anak usaha, PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) dengan PT Jejaring Mitra Persada (JMP), anak usaha dari PT Ketrosden Triasmitra Tbk (IDX: KETR), yang mana isi beritanya berpotensi menimbulkan salah persepsi seolah-olah INET bekerjasama dengan KETR untuk bersama-sama membangun jaringan SKKL dari Jakarta ke Singapura (Rising 8)
“Maka dapat kami sampaikan bahwa kerjasama tersebut adalah kerjasama IRU SKKL MIC 2 (B2JS) Tanjung Pinggir (Batam) - Tanah Merah (Singapore) dan SKKL Rising 8 segmen Tanjung Pakis (Jakarta) - Tanjung Bemban (Batam) dimana JMP sebagai pemilik SKKL dan PFI sebagai pemegang IRU. Sehingga kami meluruskan bahwa posisi PFI bukan sebagai mitra/partner dalam membangun/menggelar SKKL Rising 8, melainkan sebagai mitra pemegang IRU yang nantinya akan memiliki hak pemanfaatan SKKL tersebut,” tandas Muhammad Arif.
Sementara itu, di acara Public Expose Tahunan yang berlangsung secara daring, Bayu Satrio selaku Direktur Keuangan INET, menjelaskan beberapa raihan kinerja keuangan INET diantaranya dari segi pertumbuhan aset, dimana sejak tahun 2021, INET telah membukukan kenaikan aset setiap setahunnya sampai pada akhir 2024 Perseroan membukukan Rp251,5 miliar.
"Dari segi laporan laba rugi, Pertumbuhan signifikan mulai terlihat di tahun 2023, saat pendapatan melonjak menjadi Rp28,9 miliar, meningkat 44,82% dibanding tahun sebelumnya. Di kuartal pertama 2024, pendapatan tercatat sebesar Rp7,7 miliar, dan meningkat menjadi Rp12 miliar pada Maret 2025—tumbuh 56,04% secara tahunan (YoY / year on year). Ini menandakan momentum pertumbuhan bisnis mulai berjalan lebih kuat sejak awal tahun 2025," ungkap Bayu.