Sign up
Log in
Krakatau Steel (KRAS) Bidik Pasar Ekspor Baru Usai Trump Tetapkan Tarif Resiprokal
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) membidik pasar ekspor  di sejumlah negara selain Amerika Serikat (AS). Hal itu sejalan dengan keputusan Presiden Donald Trump menetapkan tarif resiprokal untuk Indonesia sebesar 32 persen meskipun ditangguhkan 90 hari.

Direktur Utama KRAS, M Akbar Djohan mengatakan, perluasan pasar global menjadi fokus emiten baja pelat merah, setelah perusahaan memenuhi kebutuhan baja dalam negeri. 

“Selain AS, tentu semua perusahaan swasta maupun BUMN pasti punya cita-cita untuk melakukan ekspor karena cuannya bayar dolar AS dan Euro. Tapi kita harus mengukur diri, kita perusahaan BUMN punya penugasan dan tanggung jawab bagaimana memastikan supply chain nasional,” ujar Akbar saat ditemui di gedung KRAS, Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025).

Pada Februari 2025, KRAS melalui anak usahanya, PT Krakatau Baja Industri, mengekspor 5.000 ton baja lapis nexalume, nexium, dan nexcolor ke AS. Nilainya pun mencapai USD12 juta. 

Produk yang di ekspor merupakan baja jenis cold rolled coil (CRC). Akbar menyebut, pihaknya menargetkan bisa mengekspor 50.000 ton baja CRC.

Per Maret 2025, KRAS sudah mengirimkan 11.600 ton baja hot rolled coil atau baja canai panas ke Eropa. 

“11.600 ton ke Eropa ke Itali, sama Spanyol, Portugal. Tiga negara kita ekspor. Kita dalam hal ini harus memastikan keseimbangan tadi, supply chain, kalau kita semata-mata ekspor nanti kayak bisnis batu bara ya,” ujar Akbar. 

Menurut dia, KRAS tidak hanya mengincar pasar ekspor. Perseroan justru fokus pada pasar dalam negeri dahulu, kemudian membuka peluang merambah ke pasar global.

“Kita lihat dengan ada inovasi terus ada market pasti kita akan melakukan kerja sama dagang worldwide,” ujarnya.

(Febrina Ratna Iskana)

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.