IDXChannel – Saham-saham BUMN naik tajam seiring melonjaknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga mendekati 4 persen dalam lanjutan perdagangan Rabu (26/3/2025).
Hingga pukul 14.41 WIB, Indeks BUMN (IDXBUMN20), yang melacak kinerja 20 saham BUMN, BUMD, dan afiliasinya, naik 6,04 persen, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saham bank-bank pelat merah serentak menguat, didorong oleh pembagian dividen jumbo. BBNI melonjak 9,49 persen, BMRI naik 8,65 persen, dan BBRI menguat 5,26 persen. Sementara itu, BBTN terkerek 8,54 persen, AGRO bertambah 6,40 persen, dan BRIS naik 1,69 persen.
Di sektor lain, saham telekomunikasi BUMN TLKM naik 4,27 persen, emiten tambang ANTM menguat 3,75 persen, dan emiten bidang hilir gas bumi PGAS bertambah 4,33 persen. Saham tambang TINS terapresiasi 7,30 persen, pengelola jalan tol JSMR naik 6,92 persen, emiten semen SMGR menguat 6,77 persen, emiten tambang PTBA bertambah 3,27 persen, dan emiten panas bumi PGEO naik 3,85 persen.
Yang paling mencolok adalah saham konstruksi yang mendominasi daftar top gainers hari ini. ADHI melonjak hingga batas auto rejection atas (ARA) 34,52 persen, diikuti WTON yang naik 34,38 persen, PTPP dan WEGE masing-masing melesat 25 persen, serta PPRE yang bertambah 23,53 persen.
Tak hanya itu, saham produsen baja KRAS meroket 31,63 persen, sementara emiten farmasi KAEF ikut tersengat dengan kenaikan 21,23 persen.
Pengamat pasar modal Michael Yeoh menilai lonjakan saham BUMN didorong oleh dividen besar yang ditawarkan bank-bank pelat merah.
Menurutnya, BBRI, BMRI, dan BBNI tahun ini memberikan dividend payout ratio (DPR) lebih besar dibanding sebelumnya, sehingga valuasi perbankan menjadi lebih menarik dengan dividen yield yang melampaui return deposito maupun obligasi fixed rate (FR).
Meski demikian, ia menilai sektor konstruksi—yang terbang tinggi hari ini—masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal proyek dan utang. "Saham-saham BUMN yang lebih baik secara fundamental adalah big banks [bank besar] serta ANTM,” ujarnya kepada IDXChannel.com, Rabu (26/3/2025). (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.