IDXChannel - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melaporkan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp3,2 triliun, tumbuh 44 persen dibandingkan 2023 sebesar Rp2,2 triliun.
Capaian ini juga lebih tinggi 28 persen dari target awal yang ditetapkan perseroan Rp2,5 triliun. Bahkan, lebih tinggi 6 persen dari target yang telah direvisi Rp3 triliun.
Corporate Secretary KIJA, Muljadi Suganda menyebut, marketing sales tersebut ditopang Kawasan Industri Kendal yang menyentuh Rp2,14 triliun atau 67 persen dari total marketing sales.
"Kendal menyumbang marketing sales sebesar Rp2,14 triliun dari 135,9 hektare lahan di tahun 2024, meningkat sekitar 73 persen dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,24 triliun," kata Muljadi lewat keterangan resmi, Jumat (21/5/2025).
Dia mencatat, investor asing terutama dari Hong Kong, China, dan Korea Selatan mendominasi marketing sales Kendal hingga 91 persen. Sementara sisanya 9 persen dari investor domestik.
"Dua pembeli lahan terbesar di Kendal pada tahun 2024 adalah perusahaan asal China dari sektor industri ban dan otomotif yang masing-masing membeli lahan seluas 49 ha dan 12,7 ha," katanya.
Selain Kendal, kontribusi marketing sales berasal dari Kawasan Industri Cikarang yang membukukan capaian Rp942,9 miliar atau setara 30 persen dari total marketing sales.
Capaian ini berasal dari penjualan tanah matang di kawasan industri MM2100 Rp478,7 miliar seluas 11,9 ha. Adapun produk tanah dan bangunan Rp464,2 miliar dari bangunan pabrik Rp215,4 miliar dan residensial Rp248,8 miliar.
"Perlu diketahui, dari kawasan industri yang totalnya mencapai Rp694 miliar berasal dari investor domestik 78 persen dan sisanya 22 persen berasal dari investor asing, terutama dari China," ujarnya.
Sisanya, KIJA mencatatkan marketing sales dari Tanjung Lesung dan produk lainnya Rp101,9 miliar. Dari segmen ini, angkanya meningkat 77 persen dibandingkan 2023.
(Rahmat Fiansyah)