Sign up
Log in
Produk Alat Berat China Banjiri RI, Intraco Penta (INTA) Akui Persaingan Kian Ketat
Membagikan
Dengarkan Berita

IDXChannel - PT Intraco Penta Tbk (INTA) mengakui industri alat berat di tanah air semakin berat seiring dengan membanjirnya produk-produk dari China ke pasar domestik.

"Industri alat berat memang semakin ketat dengan banjirnya produk-produk dari China," ujar Direktur Utama INTA Petrus Halim dalam Paparan Publik secara virtual, Kamis (19/12/2024).

Namun, kata Petrus, itu merupakan suatu hal baik bagi konsumen. Sebab, bisa memberikan pilihan produk lebih banyak.

"Itu hal baik bagi konsumen karena memberikan alternatif (produk) lain dan itu juga hal yang baik untuk para dealer seperti INTA yang punya infrastruktur lengkap di seluruh Indonesia," kata dia.

Maka dari itu, ujar Petrus, INTA akan fokus pada strategi lainnya yakni mengandalkan layanan purna jual dengan didukung oleh infrastruktur memadai. Sehingga, saat produk China masuk ke Indonesia, perseroan pada posisi bisa men-deliver produk terbaik kepada pelanggan.

"Infrastruktur butuh investasi, memerlukan operator berpengalaman. Servis purna jual dan sumber daya manusia kami terlatih. Meski industri ketat, INTA adalah salah satu pemain yang cukup baik dan punya peluang kans menang jauh lebih tinggi dibandingkan lain karena pengalaman 54 tahun," katanya.

Selain itu, Petrus menerangkan, strategi lainnya yakni menyediakan solusi komprehensif atas kebutuhan barang modal proyek pelanggan.

"Pelanggan bisa beli, bisa sewa dan disertakan opsi beli. Untuk proyek jangka pendek, jangka panjang apakah punya dukungan pembiayaan semuanya bisa kia berikan solusi tepat, sehingga proyeknya berjalan baik. Nah, di sini keunggulan INTA dan inti daya saing kita," ujar Petrus.

Sebagai informasi, INTA membukukan laba bersih sebesar Rp78,36 miliar per September 2024. Jumlah ini turun 33,37 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp118,25 miliar.

Direktur INTA Willianto Febriansa menuturkan, penurunan laba bersih ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan dan naiknya beban operasional perseroan pada periode tersebut.

Pendapatan yang dibukukan oleh perseroan per September 2024 yakni Rp660,75 miliar. Angka ini turun sekira 6 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp702,88 miliar.

Sedangkan beban usaha naik 22 persen menjadi Rp133,39 miliar per September 2024 dari Rp109,29 miliar pada periode sama tahun lalu.

(Dhera Arizona)

Disclaimer:Artikel ini mewakili pendapat penulis saja. Artikel ini tidak mewakili pendapat Webull, juga tidak boleh dipandang sebagai indikasi bahwa Webull setuju dengan atau mengkonfirmasi kebenaran atau keakuratan informasi.Seharusnya tidak dianggap sebagai saran investasi dari Webull atau siapa pun, juga tidak boleh digunakan sebagai dasar dari keputusan investasi apa pun.
What's trending
No content on the Webull website shall be considered a recommendation or solicitation for the purchase or sale of securities, options or other investment products. All information and data on the website is for reference only and no historical data shall be considered as the basis for judging future trends.