IDXChannel - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel mencatatkan kinerja positif di sepanjang sembilan bulan pertama 2024.
Perseroan mencatat pertumbuhan laba bersih 8 persen menjadi Rp4,84 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,46 triliun.
Sejalan dengan laba, pendapatan NCKL pun naik 18 persen menjadi Rp20,38 triliun. Manajemen NCKL menyebut, pertumbuhan kinerja perseroan didukung oleh peningkatan volume produksi di operasi penambangan dan pemrosesan.
Dari sisi operasional, volume produksi juga mencatatkan peningkatan. Produksi bijih nikel mencapai lebih dari 16,27 juta wet metric tonnes (wmt), meningkat 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Produksi FeNi dari smelter RKEF tercatat sebesar 95.813 ton, meningkat 39 persen secara tahunan, sementara fasilitas HPAL menghasilkan 71.531 ton MHP Ni, meningkat 47 persen secara tahunan.
Ke depan, NCKL akan memajukan operasinya dengan pembangunan pabrik RKEF yang baru, dengan empat lini produksi dan kapasitas FeNi sebesar 60 ton per tahun. Proyek ini telah selesai 77 persen dan diharapkan dapat beroperasi pada kuartal pertama tahun 2025.
“Didukung oleh penjualan bijih nikel yang kuat dan ekspansi kapasitas yang signifikan dari proyek-proyek RKEF, kami mempertahankan pandangan positif kami terhadap NCKL, terutama karena konsensus akan merevisi naik pendapatan,” tulis Samuel Sekuritas dalam risetnya, dikutip Rabu (27/11/2024).
Samuel Sekuritas merekomendasikan buy pada saham NCKL dengan target harga Rp1.200 mencerminkan 8,6x P/E FY25F dengan potensi kenaikan 44 persen.
Adapun risiko yang dihadapi NCKL ke depan yakni penurunan harga nikel LME karena kelebihan pasokan dan perlambatan ekonomi global, yang berdampak negatif pada margin kas dan pendapatan perseroan.
(DESI ANGRIANI)